Tuesday, 20 March 2012

Frontal bone fracture... my experience

Frontal bone fracture ataupun tulang dahi retak uhh direct translation gitu selalu terjadi pada yang mengalami kemalangan jalanraya terutama penunggang motosikal. Ada juga berlaku pada penumpang kereta atau pergaduhan tetapi ini jarang sekali berlaku.
Cara bagaimana tulang dahi boleh retak biasa kerana hentaman yang kuat, maka tulang dahi akan retak, patah atau remuk. Imbasan CT akan menghasilkan image yang sebegini. Only the outer table that fractured in this case.
Dilihat dari luar kelihatan dahi akan leper dan tidak membonjol seperti normal. Untuk pesakit yang mengalami keadaan seperti ini, aesthtic menjadi keutamaan. Jadi untuk memperbaiki keadaan yang sebegini, pembedahan mesti dilakukan. Inilah pengalaman pertamaku memlakukan pembedahan di tulang dahi. Ini merupakan pengalaman yang sangat berharga dalam career perubatan ku. Bidang pembedahan maksillofasial telah lama established di merata dunia dan pemebedahan ini telah menguji skill, kekuatan mental dan ketahanan fizikal ku yang selama ini belum cukup teruji untuk kes yang sebegini. Untuk menjalani pembedahan di tulang dahi surgical access yang digunakan adalah bicoronal flap. Aku sangat terhutang budi dengan team pada hari itu especially Dr. Norlina ketua pakar bius dan Dr Arad second surgeon yang membantu dalam pebedahan ini.
Inilah surgical access yang di gunakan.

                          







Bicoronal flap yang telah siap. Defect pada frontal bone tadi di expose and explored untuk menentukan banyak mana bahan reconstruktif yang perlu digunakan. Didapati keretakan yang berlaku terjadi dalam bentuk few pieces. Periostum layer covering the fracture site also raised to determine the bone pieces.

 Bone pieces than drilled to insert a screws so that wires can attached to it and pulling out the bone pieces and reducing the fractures. This procedures is carry out carefully so that the instruments use to elevate the bone would not further injure the inner table.




Reduction made has to be fixed with Titanium plates. At this time the mesh plates and screws were used. The mesh plates was contoured accordingly beforehand, so that it will fit exactly on the remaining bone. After this were done then the periosteum covering the bone sutured to cover the plates. This followed by complete closures on the scalp.

So that was my experience on how do you manage the frontal bone fractures.

3 comments:

  1. ngeri pulak tgk ni..last masuk bilik OT masuk training dulu jer.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nieza.. memang mengerikan tapi nak buat camner kerja, nak tolong orang tu, anyway this is the best experience so far in my career.

      Delete
  2. Saya mau tanya, saya pasien yang juga mengalami retak di dahi. Tapi operasi yang saya dapatkan, retakan di dahi saya diambil dan setahu saya tidak ditambal lagi. Jadi kalau lihat alis saya kadang agak ngeri karena ada yang berdenyut denyut. Apakah berbahaya itu? Tapi menurut perkiraan saya tulang yg tadi itu sepertinya tumbuh. Soalnya dibanding 4 tahun lalu skrng lekukan bekas tulang yang diambil tidak selebar empat tahun lalu. Apakah benar tulang dahi diusia saya 22 (skrg 26) bisa tumbuh? Terima kasih

    ReplyDelete